Enterperneurship
Story
Wirausaha Peduli Lingkungan dan Pemberdayaan Perempuan
“Endah menambahkan, salah satu hal yang membanggakan ketika saya diminta membuat souvenir aqiqah untuk Airlangga Satriadi Yudhoyono, salah satu cucu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono”Keinginan untuk menjadi wirausaha yang peduli pada lingkungan dan sesama berawal sejak membuat bisnis kecil-kecilan tahun 2007. Tujuan awalnya cukup sederhana, sekadar mencari tambahan uang kas sekolah. “Kebetulan usaha sekarang ini berawal dari komite sekolah sebuah taman kanak-kanak, tempat anak-anak bersekolah, “ ujar Endah Sutjihati saat diwawancarai SMESCO Magz . Endah Sutjihati , perempuan yang berhasil membuktikan bahwa pengelolaan kain buangan di tingkat RT/RW dapat dilakukan mandiri oleh masyarakat. Dari hobi menyulam, kini Endah Sutjihati mendulang rupiah lewat usaha dibawah bendera Taqqia Craft. Endah mampu menyulap sisa kain buangan, menjadi produk art yang kreatif dan disukai pasar domestik, bahkan hingga mancanegara. Berkat menyulam itu pula, ibu 4 anak ini menjadi salah satu pemenang lomba Wanita Wirausaha tahun 2010-2011 untuk kategori Social Enterpreneur, yang diselenggarakan oleh majalah Femina.
Taqqia Craft memproduksi Sulam Perca, beralamat di Komplek. Dephankam Jl. Perjuangan No. 11 Kelapa Dua Depok. Produk dari sulam perca ini terdiri dari Baik, Tas, BedCover, dengan harga produk sulam perca ini pun variatif berkisar dari Rp15.000 s.d. Rp2.500.000. Bahan baku batik didapat dari sample garmen, limbah penjahit, limbah konveksi. Usaha Sulam Perca ini telah digeluti oleh Endah Sutjihati selama lima tahun belakangan ini dan dibantu karyawan sebanyak 30 orang. Pemasaran produk Sulam perca ini meliputi wilayah Jakarta, Depok, Aceh, Makasar dan Padang. Produk
Enterpreneurship
Taqqia Craft ini juga di pajang di Galery Koloni Mall of Indonesia, UKM Gallery gedung SME Tower Jakarta dan Alun-alun Indonesia Grand Indonesia Shopping Mall Jakarta. “Di gedung SME Tower penjualan produk Taqqia Craft juga lumayan meningkat dari hari ke hari, ”ungkap Endah.
Endah menambahkan, salah satu kebanggaan tersendiri adalah ketika ia diminta membuat souvenir aqiqah untuk Airlangga Satriadi Yudhoyono, cucu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu Ibu Ani yudhoyono yang langsung memintanya, beliau suka sekali produk Taqqia Craft karena sangat unik dan mempunyai estetika seni.
Menyulam mengantarkan Endah membagikan ilmu dan ketrampilan yang ia miliki. Pemberdayaan perempuan menjadi energi kasat mata bagi lulusan STIE Perbanas ini untuk terus berbagi, melalui berbagai pelatihan yang kerap ia lakukan. Ia mengajar tidak hanya kepada ibu-ibu tetangga sekitar, tapi juga hingga ke lapas Cipinang dan Salemba untuk mengajar para narapidana disana.
Menyulam juga membawanya bepergian ke berbagai daerah di Indonesia untuk memberikan pelatihan menyulam. Tak hanya itu, ketrampilan yang ia punya tanpa segan ini bagikan melalui buku pertama mereka yang berjudul “Kreasi Trendi Sulam Perca” terbit tahun 2008. “Alhamdulillah laris manis terjual bukunya, “ ungkapnya. Bagi Endah, berbagi ilmu lewat menyulam adalah hal yang tidak terukur oleh materi. Kebahagiaan melalui berbagi, menjadi sumber energi bagi dirinya untuk terus melangkah, meski hanya satu titik dibanding hari sebelumnya.
SMESCO Magazine edisi-3 #smescoindonesia
No comments