Featured
Smesco Dipilih Jadi Tempat Presentasi Desain Busana 15 Finalis IYFDC 2016
Sebanyak 15 perancang muda Indonesia yang masuk dalam babak final Indonesia Young Fashion and Design Competition (IYFDC) 2016 berkumpul di lantai 2 gedung Smesco/RumahKU (Rumahnya Koperasi dan UKM). Para perancang muda yang tersaring dari 70 peserta yang mendaftar ini mempresentasikan hasil desainnya di hadapan para juri.
Hasil desainer anak-anak muda ini cukup unik karena menampilkan kekayaan lokal Indonesia. Ada yang menonjolkan kebudayaan khas Aceh, ada juga yang ‘memindahkan’ Candi Borobudur dalam balutan busana yang enak dilihat. Tak kalah menarik kekayaan lokal anyaman bisa ‘disulap’ menjadi busana ready to wear yang nyaman dipakai.
Bukan tanpa alasan mengapa Samuel Wattimena, Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM, yang juga menjadi juri IYFDC 2016 memindahkan lokasi presentasi ke gedung Smesco ini. Samuel yang perancang busana ternama ini ingin ‘mengawinkan’ para desainer muda dengan Smesco dan Kementerian Koperasi UKM.
Rencananya, pemenang Indonesia Young Fashion and Design Competition 2016 yang akan diumumkan dalam perhelatan akbar Indonesia Fashion Week 2016 di Jakarta Convention Center pada 10-13 Maret 2016, diajak ke daerah untuk mengeksplore lebih jauh kekayaan lokal yang diangkat ke dalam design busananya.
“Misalnya kekayaan lokal Kalimantan Selatan, setelah desainer ini mengolah kainnya menjadi busana, maka penjualannya di Smesco, di lantai Galeri Indonesia Wow. Dengan begitu produknya jadi ikut terkenal karena produk-produk di Smesco sudah lolos kurasi dan banyak yang sudah go internasional,” kata perancang busana ternama ini.Menurutnya, kompetisi semacam ini amat penting karena dapat mengasah inovasi para perancang muda bagaimana mengolah kekayaan alam Indonesia ke dalam busana yang siap pakai. Ini akan menjadi pengalaman sekaligus pembelajaran menjadi desainer yang lebih baik. Dengan kompetisi ini secara tidak langsung masyarakat diajak tak sekadar mencintai produk lokal, tapi juga ikut menggunakannya. Nana Kristina Sidharta, Koordinator Indonesia Young Fashion and Design Indonesia Competition 2016, mengatakan, kriteria penjurian terhadap karya desain perancang muda ini lebih menekankan kepada ready to wear, kekayaan budaya lokal, inovasi desain, kualitas jahitan, serta daya pakai dan daya jual. “Pendaftarannya sendiri dimulai 18 Januari. Kita sebarnya ke sekolah-sekolah fashion di seluruh Indonesia. Sebenarnya pesertanya banyak yang mendaftar, hampir 100 peserta. Namun karena batas terakhir pendaftaran akhir Januari 2016 sudah ada 70 peserta, lalu terseleksi 15 besar saja. Nantinya, 1 finalis akan menampilkan 3-5 busana dalam pagelaran Indonesia Fashion Week 2016,” katanya. Tujuan diadanya kompetisi ini untuk menampilkan bibit muda di bidang fashion. Terlebih fashion sebagai bagian dari industri kreatif memiliki pasar yang cukup potensial. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Dari 15 peserta nanti hanya ada empat pemenang yaitu pemenang 1, 2, 3, dan pemenang favorit. Para pemenang selain mendapatkan sejumalh uang tunai juga mendapatkan pelatihan. Para finalis juga berkesempatan menjadi anggota Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI). Indonesia Fashion Week (IFW) sendiri ajang fashion tahunan yang digelar demi mewujudkan kemajuan dunia fashion Tanah Air. Diharapkan ke depan, industri fashion di Indonesia bisa sebesar Paris atau New York. Setidaknya industri ini lebih baik dan menguntungkan. Tahun ini, IFW mengedepankan budaya dan tradisi lokal yang menjadi dasar dan referensi desain. Harapannya, mampu mengukir identitas kita di dunia fashion dengan mencerminkan kebudayaan kita sendiri. Event ini mengangkat tema Reflection of Culture. Yang artinya, upaya menerjemahkan kekayaan kain-kain etnik dan keberagaman budaya nusantara yang dituangkan dalam fesyen modern. (tety) (http://possore.com/2016/02/22/smesco-dipilih-jadi-tempat-presentasi-desain-busana-15-finalis-iyfdc-2016/)
No comments