Batik Fashion “Sedjati” Kombinasi bernilai Seni

Sejati Emmy Kusumadewi adalah seorang ibu dengan 2 anak-anak dari suami Nano Suparno. Sejati Emmy Kusumadewi, lahir di Bandung 30 Juni lebih dari setengah abad yang lalu. Pada tahun 2000 Emmy mendorong dirinya untuk memulai bisnis di dunia fashion dengan merek sendiri “Sedjati” yang merupakan nama sendiri dan juga berarti original, “Karena Sedjati mereknya itu asli dan dibuat di Indonesia,” ungkap Sejati Emmy Kusumadewi kepada SMESCO Magz. Batik fashion dan kombinasi dengan tenun lurik ciri khas batik Sedjati karya Emmy. Dia memfokuskan untuk mengembangkan desainnya dari bahan katun batik dikombinasikan dengan lurik dari Krapyak dan Pedan, juga menggunakan kain tenun dari Tuban, Troso, Ulos Batak, Toraja dan seluruh Indonesia.

Dia juga mengolah proses kain nya sangat istimewa dengan mencuci berkali-kali dan melakukan proses lain untuk memastikan kualitas tinggi dari kain nya. Dia menambahkan corak dari lurik sendiri yang cenderung vertikal memanjang. Namun corak tersebut tidak hanya monoton begitu saja. Akhir-akhir ini banyak desain menarik yang coba dikembangkan oleh para pengrajin dengan desain motif yang tidak selalu berbentuk vertikal lurus dan memanjang namun ada aplikasi-aplikasi lain yang membuat kain lurik ini kian menarik. Salah satu pengembangan dari kain lurik adalah menambahkan batik di atas kain lurik tersebut, sehingga terciptalah lurik Batik yang unik sekaligus memikat. Batik fashion Sedjati memiliki ciri khas kombinasi antara lurik dengan bahan kain ikat khas daerah lain di Indonesia. “Meski belum menjadi tren, namun saya yakin masyarakat akan kembali mencintai
produk-produk fashion dengan motif dan disain-disain yang unik dan bahan-bahan yang bercorak etnik dari Indonesia,” ungkap Emmy. Bagi orang Jawa, kain lurik yang bermotif garis-garis vertikal memanjang dengan corak warna kecoklatan merupakan salah satu kain untuk bahan baju yang bernuansa sangat Jawa. Bahkan kain lurik termasuk salah satu jenis kain di Jawa, khususnya di Jawa
Tengah yang masih bernuansa tradisional, konservatif, dan klasik yang tetap digunakan hingga kini. Namun kini penggunaannya sangat terbatas, hanya untuk acara-acara tertentu saja seperti upacara adat, dan sebagian besar digunakan orangtua.

Salah satu usaha terbaru yang dikembangkan batik Sedjati adalah memproduksi kain lurik kombinasi khas Jawa Tengah. Misalnya Jumputan, Prada, Slewa yang biasanya digunakan pada saat upacara adat. Dengan design yang terbaru ini Emmy melakukan kombinasi design dan fashion, “Selain mengikuti pameran, batik Sedjati lebih dikenal karena produknya lebih menyentuh tradisi dan banyak
menilai terhadap batik Sedjati yang sangat mengandung estetika seni,” ungkap Emmy.

Emmy berusaha melakukan interaksi, inovasi dan membangun kreatifitas dari produk lurik, untuk memasyarakatkan lurik hingga menjadi produk yang diminati kembali masyarakat. “Bahkan produk
fashion yang terbuat dari kombinasi kain lurik dan batik telah menjadi fashion yang cukup digandrungi anak muda saat ini,” ujarnya. Dia menambahkan, kreatifitas dan inovasi terus dilakukan. Dukungan dan kesempatan untuk meningkatkan peran produk anak bangsa sudah banyak dilakukan. Emmy tidak bisa mengesampingkan peran gedung SME Tower atu yang dikenal LLP-KUKM dalam perkembangan promosi produk batik fashion Sedjati, karena peningkatan penjualannya sangat bagus ketika di masukkan di SME Tower.

No comments

Powered by Blogger.