News
Koperasi dan UKM tidak disentuh maka kemiskinan pasti tetap akan meningkat
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga meyakini penurunan angka kemiskinan bisa dilakukan dengan cara menggerakkan ekonomi kerakyatan.
"Sehebat-hebatnya kita melakukan kegiatan tetapi kalau Koperasi dan UKM tidak disentuh maka kemiskinan pasti tetap akan meningkat," ujarnya saat membuka Festival Semarapura ke-2, Expo UMKM dan Job Fair 2016 di Kabupaten Klungkung, Bali, kemarin.
Teorinya, Menurut dia, jika pertumbuhan ekonomi naik, lapangan kerja semakin luas sehingga angka pengangguran berkurang, kemiskinan turun, dan pada akhirnya masyarakat sejahtera. Jika hal itu tidak terjadi, berarti ada persoalan di antaranya akibat angka ketimpangan pendapatan yang tinggi sehingga pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir orang.
"Tapi yang terpenting pertumbuhan itu harus berkeadilan. Pertumbuan ini semua masyarakat harus menikmati bukan hanya dinikmati oleh segelintir orang."
Dia menyebut, saat ini, sudah ada sebanyak 57 juta pelaku UKM dan 35 juta anggota koperasi di seluruh Indonesia. Ini merupakan kekuatan demografis yang luar biasa bila diberi peran yang lebih besar.
Dia berpendapat pemberdayaan dan pemberian peran yang lebih besar kepada koperasi dan UKM sangat potensial memeratakan distribusi pendapatan alias menurunkan angka koefisien gini.
"Jadi saya mohon mari kita perhatikan KUKM itu, Pemerintah pusat melakukan regulasi dan kebijakan, karena Menkop gak punya kaki tangan lagi di daerah, sekarang dinas di bawah Bupati. Tinggal kita melakukan program kebijakan untuk Koperasi dan UKM."
Salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap KUKM yaitu dengan memberikan bunga rendah. Dengan menurunkan suku bunga KUR dari yang sebelumnya 22 persen menjadi 12 persen, dan terakhir 9 persen diharapkan semakin meningkatkan gairah pelaku UKM dalam berproduksi. Apabila skala usahanya meningkatkan, maka bisa berpotensi menyerap banyak tenaga kerja.
"Ini sebuah usaha yang revolusioner, jadi kalau dulu bayar bunga Rp 22 ribu sekarang cuma R 9 ribu, berarti punya Rp 13 ribu keuntungan masuk kantong, itu dari segi bunga aja, belum dari hasil usahanya."
link: (http://www.merdeka.com/uang/puspayoga-koperasi-dan-ukm-tak-disentuh-kemiskinan-bisa-melonjak.html)
"Sehebat-hebatnya kita melakukan kegiatan tetapi kalau Koperasi dan UKM tidak disentuh maka kemiskinan pasti tetap akan meningkat," ujarnya saat membuka Festival Semarapura ke-2, Expo UMKM dan Job Fair 2016 di Kabupaten Klungkung, Bali, kemarin.
Teorinya, Menurut dia, jika pertumbuhan ekonomi naik, lapangan kerja semakin luas sehingga angka pengangguran berkurang, kemiskinan turun, dan pada akhirnya masyarakat sejahtera. Jika hal itu tidak terjadi, berarti ada persoalan di antaranya akibat angka ketimpangan pendapatan yang tinggi sehingga pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir orang.
"Tapi yang terpenting pertumbuhan itu harus berkeadilan. Pertumbuan ini semua masyarakat harus menikmati bukan hanya dinikmati oleh segelintir orang."
Dia menyebut, saat ini, sudah ada sebanyak 57 juta pelaku UKM dan 35 juta anggota koperasi di seluruh Indonesia. Ini merupakan kekuatan demografis yang luar biasa bila diberi peran yang lebih besar.
Dia berpendapat pemberdayaan dan pemberian peran yang lebih besar kepada koperasi dan UKM sangat potensial memeratakan distribusi pendapatan alias menurunkan angka koefisien gini.
"Jadi saya mohon mari kita perhatikan KUKM itu, Pemerintah pusat melakukan regulasi dan kebijakan, karena Menkop gak punya kaki tangan lagi di daerah, sekarang dinas di bawah Bupati. Tinggal kita melakukan program kebijakan untuk Koperasi dan UKM."
Salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap KUKM yaitu dengan memberikan bunga rendah. Dengan menurunkan suku bunga KUR dari yang sebelumnya 22 persen menjadi 12 persen, dan terakhir 9 persen diharapkan semakin meningkatkan gairah pelaku UKM dalam berproduksi. Apabila skala usahanya meningkatkan, maka bisa berpotensi menyerap banyak tenaga kerja.
"Ini sebuah usaha yang revolusioner, jadi kalau dulu bayar bunga Rp 22 ribu sekarang cuma R 9 ribu, berarti punya Rp 13 ribu keuntungan masuk kantong, itu dari segi bunga aja, belum dari hasil usahanya."
link: (http://www.merdeka.com/uang/puspayoga-koperasi-dan-ukm-tak-disentuh-kemiskinan-bisa-melonjak.html)
No comments