200 UKM Pasarkan Produk di BUSAN Korea Selatan.

JAKARTA -- Selangkah lagi produk-produk UKM mitra Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) memasuki pasar global. Setidaknya, ada sekitar 200 UKM yang siap memasarkan produknya di Busan Indonesia Center (BiC), Korea Selatan.

Busan Indonesia Center ini gedung seluas 4000 meter persegi yang desainnya mirip mall. Tak beda jauh dengan gedung Smesco/RumahKU (Rumahnya Koperasi dan UKM) yang dikelola LLP KUKM Kementerian Koperasi dan UKM. Sudah 2 tahun ini, gedung BIC menjadi Pusat Pariwisata Indonesia. Berbagai event dan konsultasi tentang Indonesia dilaksanakan di gedung berlantai 5 ini. Busan sendiri kota terbesar kedua di Korea Selatan setelah Seoul.

Peluang memasarkan produk UKM ini datang setelah Chairman Busan Indonesia Center Prof. Kim Soo-ll berkomitmen untuk mempromosikan produk-produk KUKM Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan, khususnya kota Busan.

Prof. Kim yang fasih berbahasa Indonesia ini begitu loyal kepada Indonesia. Bisa jadi karena sejak 1972 sudah belajar bahasa Indonesia dan menjadi Konsul Kehormatan RI di Busan pada 1993 - 2007. Begitu loyalnya ia pada Indonesia sampai-sampai pihaknya tak ingin memberikan peluang yang sama kepada negara tetangga Indonesia.

Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi jelas antusias dengan peluang kerjasama ini. Terlebih Korea tumbuh sebagai negara yang memiliki potensi luar biasa. Korea juga menjadi salah satu tujuan wisata negara-negara lain. "Kalau produk-produk UKM kita masuk di Busan, itu berarti produk UKM kita sudah masuk global karena dapat memenuhi masyarakat dunia yang ada di Busan. Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia," kata Zabadi di sela 'Temu Mitra KUKM dalam Rangka Kerjasama Promosi Priduk di Busan Indonesia Center (BIC) Korea Selatan, di gedung Smesco UKM, Jakarta, Jumat (15/4).

Agar peluang UKM semakin terbuka, Prof. Kim pun hadir dalam kesempatan tersebut dan bertemu dengan sekitar 200 UKM mitra LLP KUKM. Memberikan pandangan dan arahan produk-produk seperti apa yang disukai masyarakat Korea Selatan atau tren di sana.

Prof. Kim juga yang melakukan kurasi sendiri atas produk-produk UKM tersebut. Mana produk yang sesuai selera pasar Korea Selatan, khususnya Busan. Umumnya produk yang disukai masyarakat Busan adalah home decor dan fashion.

Hasil dari kurasi ini, LLP KUKM akan memfasilitasi para UKM mitra LLP KUKM. Meski ada sejumlah biaya yang harus dikeluarkan para mitra untuk membayar sewa booth di Busan Indonesia Center sekitar Rp1,2 juta - Rp1,5 juta sebulan. Harga ini masih jauh lebih murah dibanding harga sewa booth di mall-mall Jakarta.


"Kita tidak terlalu mematok berapa produk yang harus terjual di Busan Indonesia Center. Ini lebih kepada membuka akses produk ukm ke luar negeri. Kalau sudah dapat memenuhi kebutuhan luar negeri, itu sudah cukup membanggakan," tambah Ahmad Zabadi. 

Zabadi menambahkan, para mitra yang dipastikan bisa ikut memasarkan produknya di BIC yaitu para mitra yang memang sudah orientasi ekspor dan para mitra yang berpeluang ekspor. Selain itu, para mitra sudah bisa memastikan memenuhi kontinuitas produk ketika produk tersebut banyak permintaan.

"Produk-produk yang akan ditampilkan di sana juga agar dapat diprioritaskan kepada produk-produk yang memiliki potensi pasar yang besar di Korea Selatan, sehingga peluang ekspor juga dapat terbuka bagi produk-produk KUKM yang diminati langsung oleh para buyer di sana," ujar Zabadi. Sementara itu, Kepala Pengembangan Bisnis LLP KUKM Kemenkop UKM Astika, menambahkan, kegiatan temu mitra ini lebih cenderung untuk produk-produk UKM yang berpotensi ekspor ke luar negeri. Dari 1600 UKM, sekitar 200 diundang yang berpotensi ekspor dan sudah ekspor


"Ada delapan kategori produk para mitra ini, di antaranya ada fashion, spa, batik, makanan ringan, home decor, dan kerajinan tangan. Namun, ternyata masyarakat Korea Selatan lebih menyukai home decor dan fashion. Mereka juga tidak terlalu suka baju yang banyak warna, tetapi sukanya 1 warna, " katanya. Karenanya, Prof. Kim yang melakukan kurasi produk-produk UKM. LLP KUKM mencoba mengakomodir keinginan mitra dan Korea Selatan. Kalau sudah ada kesepakatan baru dibuatkan MoU. Menurutnya, potensi orang Korea meminati produk-produk UKM Indonesia cukup besar. Ada sekitar 3000 orang Korea di Indonesia yang suka berbelanja produk Indonesia

No comments

Powered by Blogger.