Fashion
Toward The center of global Fashion

Ketika setiap musim berganti mata dunia menatap pusat mode konservatif meliputi Paris, Milan, London, Newyork, hingga Tokyo, maka sejatinya Indonesia sudah jauh-jauh hari bertekad menjadi pusat mode Alternatif dengan warna fan cita rasa yang benar benar berbeda.
Tekad dan keyakinan itu bukan tanpa alasan mengingat potensi
Indonesia yang demikian kaya dari mulai sumber daya alam hingga sumber daya
manusia. Beragam inspirasi bisa saja lahir dari Indonesia yang dilihat dari
berbagai dimensi. Terlebih seiring berjalannya waktu kini dunia mode Indonesia
semakin menjadi perhatian dunia, potensi insan kreatif ditambah banyaknya
kearifan lokal yang terdapat di dalamnya membuat Indonesia semakin berani mendeklarasikan
diri menjadi sebagai salah satu Pusat Mode Dunia pada tahun 2025.
Banyak langkah telah ditempuh baik oleh pemerintah maupun para desainer di Tanah Air. Pascapencanangan target Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia pada beberapa tahun ke depan, desainer muda Indonesia semakin dituntut untuk mampu menjadi trendsetter sekaligus memiliki kemampuan meramalkan perkembangan tren fashion dunia. Maka wajar ketika dunia fashion Indonesia masuk dalam periode euforia baik dalam hal kreasi maupun inovasi. Salah satu indikator semakin berkembangnya dunia mode di Indonesia juga terlihat dari angka sumbangan Product Domestic Bruto (PDB) Sub-sektor mode pada 2013 yang mencapai Rp181,6 triliun atau sekitar 28,3 persen dari sumbangan Sektor Ekonomi Kreatif Indonesia. Perancang busana senior Samuel Wattimena berpendapat jika Indonesia ingin menjadi pusat fashion dunia pada suatu saat nanti yaitu ditargetkan pada 2025, maka Indonesia harus menjadi trendsetter bukan sekadar mengikuti tren yang ada atau dengan kata lain harus mampu menciptakan tren.
"Bagaimana kita bisa menciptakan tren kalau kita tidak mempunyai forecast atau ramalan tren ke depan. Forecast ini bisa kita dapatkan jika kita mempunyai pusat data yang baik," kata Samuel kepada sekitar 80 UKM bidang fashion dan craft saat acara Temu Mitra Usaha LLP KUKM, di Gedung SMESCO, Jakarta. Samuel yang kini menjabat Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, menambahkan, sampai saat ini Indonesia belum juga memiliki pusat data yang baik tentang berbagai hal termasuk terkait mode. Misalnya saja batik, sampai saat ini belum ada pusat data menyangkut batik di Indonesia. "Padahal sudah sejak lama Jepang dan Tiongkok, menurunkan para penelitinya ke wilayah pedalaman di Indonesia untuk mendata batik-batik kita," katanya. Data itu kemungkinan besar dijadikan sumber inspirasi yang bisa mereka kelola sesuai dengan karakter budaya mereka sendiri. Hal itu kata dia, yang harus mulai disadari oleh pemerintah karena di satu sisi anak-anak muda di Indonesia sudah sangat familiar dengan data. Umumnya mereka akan mengacu pada data sebagai referensi sebelum memulai sesuatu. Samuel yang memiliki impian mewujudkan Indonesia Raya yang gemah ripah loh jinawi dengan mengolah sumber daya yang dimiliki itu mengajak seluruh pihak untuk mengerjakan apapun bagiannya meskipun sekecil apapun. Sekecil apapun 'part' kita lakukan dengan baik karena ini yang akan menjadikan mimpi kita sebagai pusat mode dunia semakin dekat dengan kenyataan. "Jangan salah ya. Para perancang dunia itu mengambil ide dari berbagai sumber dan budaya negara-negara lain tak terkecuali Indonesia. Di dunia mode ini, tidak ada originalitas, kita saling belajar dan mengambil inspirasi dan itu sah-sah saja," urai Samuel. Kalau sekedar ingin tahu trend fashion dunia tahun 2016 ini, lanjut dia, cukup dengan googling kita akan tahu belantara fashion yang dihasilkan oleh para perancang-perancang dunia. "Lalu mau apa dengan itu semua? Apa relevansinya dengan hidup kita? Saya katakan, jangan lah kita menjadi orang yang hanya mengikuti tren orang lain. Mari kita buat trend sendiri karena kita akan dihargai kalau kita bangga dengan budaya sendiri, bukan mengekor atau membebek orang lain,” ungkap Samuel. Pentingnya Sinergi Dengan seluruh potensi yang ada, tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia pantas dan mampu menjadi salah satu pusat fashion dan produk craft dunia. Namun hal itu bukan tanpa syarat, Sebab para pihak yang terkait dituntut dapat lebih bersinergi dan secara konsisten melakukan penguatan promosi, pengembangan produk serta menggelar event-event internasional.
Event Jakarta Fashion Week yang sudah dilaksanakan rutin
dapat menjadi trigger untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat fashion alternatif
dunia. Direktur Utama LLP KUKM Ahmad Zabadi misalnya merupakan salah satu pihak
yang fokus untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat mode dunia. Secara
rutin, LLP KUKM memberikan pelatihan dan pendampingan kepada usaha kecil
menengah (UKM) bidang fashion dan craft mengenai kurasi, memberikan sertifikasi
produk dan pemasaran, serta memberikan dukungan tempat untuk mendisplai produk
di Galeri Indonesia Wow (GIW).*
No comments