Ekonomi digital menjadi salah satu isu penting dalam masyarakat Ekonomi ASEAN 2025. Presiden Jokowi dalam Special ASEAN-US Summit awal Februari 2016, menegaskan komitmen Indonesia, untuk memprioritaskan kerja sama UMKM dan teknologi di era ekonomi yang semakin mendigitalisasi.
Mengapa UMKM ? karena sektor ini terbukti ampuh menjadi penopang perekonomian negara di saat krisis mendera. Meski begitu, Presiden Jokowi mengakui, untuk melesatka
n potensi UMKM ini, kerap kali menghadapi berbagai tantangan. Diantaranya, kualitas SDM dan manajemen, akses modal dan pendanaan alternatif, serta akses pasar global dan akses teknologi. Sementara di satu sisi, internet sudah demikian masif merayapi sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini tembus cantik lebih dari 80 juta orang. Hingga, menobatkan Indonesia dalam peringkat kedelapan negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.
Tentu saja, ini menjadi paradoks. Di tengah perkembangan internet yang melesat di negeri ini, rupanya UMKM kita masih terkendala akses informasi. Ya, ini memang menjadi tantangan yang harus disinergikan, khususnya kepada anak-anak muda yang notabene pemain terbesar internet.
Asosasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII,2015) mencatat, 80 % pengguna internet di tahun 2015 adalah penduduk berusia remaja mulai dari 15 – 19 tahun. Sebagian besar untuk aktivitas media sosial, facebook mengambil porsi terbesar (peringkat ke-4 dunia).
Fakta lain tentang gaya hidup dunia digital masyarakat Indonesia, menurut riset Google bersama TNS Australia, disebutkan bahwa aktivitas internet melalui gajet banyak dilakukan untuk mengambil foto, pencarian informasi dan komunikasi. Dibandingkan dengan 8 negara yang diriset Google (Indonesia, Jepang, Australia, Taiwan, Hongkong, Korea, dan Singapura), pengguna gajet Indonesia didominasi aktivitas googling dan belanja online, disamping untuk hiburan dan travel.
Ini menjadi peluang yang harus kita gerakkan (drive) untuk memajukan UMKM Indonesia. Bagaimana promosi produk UMKM kita bisa lebih menyebar dan viral di ranah media sosial, seperti yutube, Instagram, Facebook, Pinterest, twiter dan blogging. Ekonomi digital sejatinya adalah bagaimana membuat segala sesuatu berjalan dengan penuh efisiensi waktu dan biaya, tetapi dampaknya dapat melompati hasil maksimal (low cost, high impact).
Besarnya jumlah anak muda dan usia produktif masyarakat Indonesia saat ini, banyak dinilai sejumlah kalangan sebagai pisau bermata dua. Satu sisi menguntungkan dan diharapkan bisa membawa perubahan besar. Namun di sisi lain, jika tidak dikelola dengan baik, justru akan membuat Indonesia terpuruk, tertinggal dengan negara tetangga. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan segera.
Usia produktif senang mengeksplorasi dan kreatif demi eksistensi, dan dunia digital memberikan ruang yang sangat luas bagi generasi muda untuk eksplorasi. Makanya tak heran, saat ini bermunculan anak-anak muda kreatif yang menjalani profesi sebagai digitalpreneur. Mereka membuat content-content kreatif untuk game, ecommerce, musik, dan berbagai aplikasi yang membuat hidup manusia makin praktis.
Perkembangan digitalpreneur saat ini diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap perekonomian Indonesia. Seperti penciptaan lebih banyak lapangan kerja, masuknya investasi, meningkatkan pendapatan ekspor, dan sebagainya. Selain itu, digitalpreneur pun diharapkan tetap bisa menjaga identitas budaya nasional dengan menciptakan konten yang menarik, menghibur, mendidik, dan mencerdaskan.
Ahmad Zabadi, Direktur Utama LLP-KUKM Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan, “Ada dua hal penting yang ingin kami kontribusikan yaitu memajukan UKM dan UMKM dengan semangat digitalisasi, dan mengoptimalkan digitalpreneur untuk berkolaborasi memajukan UKM di pasar global”.
Smesco Rumahku sebagai laboratorium produk UKM berkualitas dan etalase pemasaran produk UKM, tertantang untuk menjadi yang terdepan dan kiblat bagi kemajuan UKM di tanah air. Karena itulah, Smesco Indonesia menyelenggarakan kegiatan ini sebagai salah satu promosi produk-produk UKM terpilih dari 34 paviliun Indonesia yang ada di Smesco Indonesia.
SMESCO DIGIPRENEUR DAY : Content of The Power
Smesco DigipreneurDay merupakan bagian dari kegiatan sosialiasasi dan promosi produk UKM terpilih dari 34 yang ada di Smesco Rumahku. “ Smesco Digipreneur diharapkan menjadi wadah sekaligus arena bagi para kalangan preneur di industri digital agar memiliki kepedulian terhadap produk hasil karya perajin yang ditampilkan di Galeri Indonesia Wow - Smesco Rumahku”, ungkap Zabadi.
Kegiatan Smesco Digitalpreneur diselenggarakan di Galeri Indonesia Wow, Smesco Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, dirancang secara berseri, dengan bidang mencakup fotografi, video yutube, vlogger, blogger, netpreneur (SEO, internet marketers), dan sejumlah marketeer digital lainnya.
Seri pertama, kami mengangkat tema "Exploring The Power of Content" yang dapat menentukan konversi di era digital yang kini makin masif pertumbuhannya.
Menghadirkan sejumlah tokoh fotograger dan produksi content, seperti Fery Ardianto (fotografer), Farham Noor Rahman, copy writing dan blogger (Efenerr.com), dan Putra Agung (fotografer Instagram - TheFoodExplorer).
Peserta coaching clinic fotogarer terdiri dari fotografer, pemain sosmed Instagram, netizen-blogger dan pebisnis UKM yang ingin mempelajari lebih dalam tentang fotografi produk untuk marketing di era digital.
Selama dua hari ini, berlangsung serangkaian kegiatan, diantaranya lomba fotografi yang dikoneksikan ke FB bertagar #SmescoDigipreneurDay, live tweet competition, dan sebagainya berhadiah uang tunai, voucher dan bingkisan menarik lainnya.
Khusus di hari kedua, 20 April 2016, kami berkolaborasi dengan BdIgital menggelar talkshow bertema “Be Smart, Be Digital” yang menghadirkan pembicara :
1. Jose Ricardo Santos (Co-Founder bDigital : Online Business Builder for UKM
2. Andi Silalahi (Digital Practitioner) : The Winner of Google Awards Asia Tenggara tahun 2010
3. Andi Wiryawan, UKM Business Owner (Carystyle.co.id)
No comments